
Peringatan dini gelombang tinggi berlaku mulai 11-14 September 2018, dan terus disosialisasikan hingga ke daerah-daerah.
Khusus gelombang laut sekitar 2,5-4 meter dengan kategori berbahaya, berpeluang terjadi di perairan Talaud, selatan Jawa hingga pulau Sumba, selat Bali hingga Lombok, Samudera Hindia Selatan Jawa hingga NTT.
"Peringatan dini ini sengaja disampaikan BMKG ke masyarakat untuk waspada," kata staf BMKG Gorontalo, Joutje Rottie.
Sementara gelombang laut setinggi 1,25-2,50 meter dengan kategori waspada berpeluang terjadi di Selat Malaka, perairan utara dan barat Sabang hingga barat Aceh, Laut Sawu, perairan selatan Flores, selat Karimata, laut Jawa, laut Maluku, perairan selatan Sulawesi Utara hingga perairan utara Papua Barat hingga Papua.
BMKG menyarankan nelayan memperhatikan resiko tinggi terhadap pelayanan bagi perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter).
Kapal Tongkang memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Kapal feri memperhatikan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, kapal ukuran besar seperti kargo/pesiar perhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter. (stu)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180911171608-20-329424/bmkg-keluarkan-peringatan-dini-gelombang-tinggi/
No comments:
Post a Comment