Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.578 per dolar AS atau menguat dari posisi kemarin Rp14.619 per dolar AS.
Seperti halnya rupiah, beberapa mata uang di kawasan Asia juga bertahan di zona hijau. rupee India menguat 0,68 persen, baht Thailand 0,3 persen, renmimbi China 0,33 persen, won Korea Selatan 0,15 persen, ringgit Malaysia 0,12 persen, dan peso Filipina 0,01 persen.
Namun, yen Jepang masih melemah 0,13 persen dan dolar Singapura minus 0,05 persen.
Beberapa mata uang negara maju lainnya juga melemah, seperti euro Eropa minus 0,29 persen, dolar Australia minus 0,11 persen, poundsterling Inggris minus 0,13 persen, dolar Kanada minus 0,06 persen, dan franc Swiss minus 0,07 persen. Hanya rubel Rusia yang menguat 0,04 persen.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menilai rupiah berhasil bertahan di zona hijau karena minim sentimen positif yang menopang penguatan dolar AS. Walhasil, dolar AS cenderung stagnan.
"Dalam seminggu ini, sepertinya pergerakan rupiah akan stagnan saja dengan kecenderungan menguat tipis karena tertahan pergerakan dolar AS yang sedikit terkoreksi," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (20/8).
Meski begitu, ia memperkirakan pergerakan rupiah tetap terbatas karena dari dalam negeri pun tidak ada sentimen positif yang mampu mendongkrak rupiah di tengah stagnannya pergerakan dolar AS.
Sedangkan dari eksternal, keyakinan pasar jelang kenaikan tingkat bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve masih sama, sehingga belum berpengaruh pada pergerakan dolar AS.
(bir) https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180820164957-78-323674/rupiah-bertahan-di-zona-hijau-menguat-5-poin/
No comments:
Post a Comment